KELUARGA YANG SENANG BERBAGI DENGAN YANG MEMBUTUHKAN

Ulangan 15:1-11
Warta Minggu, 10 Juli 2016

Sejak dari purbakala Tuhan Allah menghendaki kehidupan yang bahagia, damai, tentram dan sejahtera dimasyarakat. Itu sebabnya dalam hukum kemasyarakatan Tuhan menetapkan tahun Yobel bagi umat-Nya. Tahun Yobel pada hakekatnya adalah tahun kelegaan terutama bagi umat yang mengalami beban berat hutang, hidup sebagai budak dan beban kehidupan lainnya. Mereka mengalami kelepasan karena mendapat hak hidup dan kepemilikannya kembali. Dengan kelegaan tersebut umat dipanggil untuk menata ulang kehidupannya dengan tata kehidupan yang bertumpu dan bersandar kepada Tuhan. Segala kesalahan dan kenaifan disadari untuk menjadi pelajaran berharga bagi kehidupan baru yang bahagia, damai dan sejahtera.

Keluarga yang senang berbagi merupakan gambaran keluarga yang bahagia, damai dan sejahtera. Hal ini sesuai dengan semboyan; “kebahagiaan menularkan kebahagiaan, kedamaian menularkan kedamaian, kesejahteraan menularkan kesejahteraan” bagi sesama. Sebaliknya “kepahitan menularkan kepahitan, kebencian menularkan kebencian, antipati menularkan antipati” bagi sesama.

GKMI Semarang Cabang Srumbung Gunung merupakan GKMI yang suka berbagi kehidupan yang baik, yang sedap didengar dan yang mulia. Oleh karena GKMI cabang Srumbung Gunung beranggotakan keluarga-keluarga yang merupakan miniatur Kerajaan Allah didunia. Keluarga yang hidup bahagia, damai dan sejahtera. Keluarga yang hidup menjunjung dan memuja Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Raja atas kehidupannya.

Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua. Amin.

 

Petugas Ibadah Raya Minggu, 17 Juli 2016, 07.00

Pengkhotbah : Teguh Nugroho, S.Th
Liturgos : Andreas Sugiyoto
Singer : Peni, Pini
Opr Lcd : Braham
Doa Syafaat : Heppy Haksara
Kolektan : Komsel Pison
Penerima Tamu : Komsel Yabok
Tema : "Keluarga Yang Rendah Hati" Markus 7 : 24-30

 

Petugas Sekolah Minggu, 17 Juli 2016 07.00

Kelas Besar : Satria Agung
Kelas Kecil : Satria Agung
Kelas Balita : Rumini
Pendamping : Priska
Pemusik : Kukuh

Persekutuan Doa Puasa Pujian & Penyembahan. Senin, 11 Juli 2016, 19.00

Liturgos : Bpk. Jono
Pemusik : Jati
Tempat : Ruang Doa

Komsel, Kamis, 14 Juli 2016, 19.00

Tigris : Teguh
Efrat : Braham
Pison : Hariyani
Yabok : Parmadi
Getsemani : Hendro
Pniel : Kukuh
Siloam : Iwan


Ibadah Komisi Pemuda, Jumat, 15 Juli 2016 19.00

F.T. : Cahyo Gunarto
Liturgos : Dita
Pemusik : Teguh Nugroho, S.Th
tempat : Gereja

Ibadah Komisi Remaja, Jumat, 15 Juli 2016, 19.00

F.T. : Pdm. Iwan Firman W., M.Th
Liturgos : Dita
Pemusik : Teguh Nugroho, S.Th
tempat : Gereja

Ibadah Komisi Wanita, Minggu, 24 Juli 2016, 19.00

F.T. : Ibu Turyati
Liturgos : Ibu Markamah
Pemusik : Ibu Krista
tempat : Ibu Peni

Ibadah Komisi Lansia, Minggu, 17 Juli 2016, 15.00

F.T. : Cahyo Gunarto
Liturgos : Turyani
Pemusik : Dita
tempat : Mbah Rabisan

 

Pengumuman

  • Mohon Kesehatian Jemaat dalam Ibadah Pagi bertempat di Gereja mulai Pukul 04.30 WIB. Jadwal Petugas Firman Tuhan/Pembawa Renungan sebagai berikut: Senin 11/07: Bp.Partono, Selasa 12/07: Ibu Turyani, Rabu 13/07: Bp.Iwan, Kamis 14/07: Ibu Krista, Jumat 14/07: Ibu Lidya & Sabtu 15/07: Ibu Muji.
  • Terima Kasih Kepada seluruh Jemaat yang membawa kendaraan (mobil&sepeda motor) yang telah parkir di tempat parkir yang disediakan.
  • OAS Juli edisi Recovery sudah bisa dipesan di Ibu Turyani
  • Selamat melayani

Berani Karena Tuhan

Daniel 3:16-18
Warta Minggu, 3 Mei 2016

Raja Nebukadnezar memerintahkan seluruh pejabat dan rakyatnya menyembah patung emas yang dibuatnya (ay.5). Orang yang tidak bersedia menyembah patung itu Iaakan dicampakkan kedalam perapian yang menyala-nyala (ay.6). Sadrakh,Mesakh dan Abednego tidak bersedia menyembah patung itu.Merekamemberikanjawaban yang tegas kepada raja Nebukadnezar, “Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dariperapian yang menyala-nyalaitu, dan dari dalam tanganya raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahuiya raja, bahwa kami tidakakan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikanitu (ay.17-18).”Lalu ketiga orang itudimasukkan kedalam api yang menyala-nyala, bahkan orang yang mengangkat mereka terbakar oleh api.Namun Tuhan menyertai ketiganya, mereka tidak terbakar oleh api sedikitpun (ay.27). Dari kejadian tersebut Nebukadnezar justru memuliakan namaTuhan (ay.28). Ia justru menerbitkan perintah untuk menghormati Allah nya Sadrakh, Mesachdan, Abednego. Barang siapa tidak menghormati Allahnya ketiga orang itu akan dihukummati (ay.29).
Kita patut bersyukur bahwa situasi di tempat kita mungkin tantangan imannya tidak sekeras yang dihadapi oleh Sadrakh, Mesachdan Abednego. Tidakada orang yang memaksa kita meninggalkan kepercayaan kepada Tuhan Yesus. Namun sebenarnya ada hal-hal yang dekat dengan kita, yang seringkali tidak kita sadari, membuat kita menomor sekiankan penyembahan dan ketaatan kepada Tuhan. Hal-hal tersebut misalnya; Pekerjaan, kesenangan atau hoby, pasangan hidup dan lain sebagainya.Jangan sampai secara halus dan tidakdisadari, hal-hal tersebut menggeserposisi Tuhan di dalam hidup kita.Jangan sampai secara tidak sadar kita telah men-Tuhankan hal-halitu, menjadikannya sebagai prioritas utama. Sadrakh, Mesach dan Abednego sungguh-sungguh memberikan teladan ketaatannya terhadapperintah, “Jangan ada padamu allah lain dihadapanku (Kel.20:1)”. Mereka berani bahkan rela membayar harga kepercayaannya itu dengan nyawanya. Marilah kita bersama meneladani komitmen iman mereka. Berani dan rela memprioritaskan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

OlehPdt.IwanFirmanWidiyanto, M.Th.