Mendidik Anak dengan Kreatif

Amsal 29:17
Warta Minggu, 22 Mei 2016

Ada pepatah mengatakan: "membesarkan sebuah pohon diperlukan waktu sepuluh tahun, tetapi membesarkan anak, diperlukan waktu seumur hidup." Dari nasehat tsb kita diajak untuk benar benar serius untuk mendidik anak sebagaimana juga nasehat Amsal 29:17 yg mengatakan: "Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu." Nah, hari ini kita akan berbicara mengenai mendidik anak dengan kreatif. Saat kita berbicara soal kreatif, maka kita tdk hanya mengarah pada kecerdasan otak saja. Kreatif dalam dunia pendidikan (sebagaimana yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantoro), meliputi cipta (oleh pikir), rasa (olah rasa/hati) dan karsa (olah kehendak). Nah, itu berarti kita harus memperhatikan pendidikan anak itu secara keseluruhan, utuh atau yg sering disebut dengan pendidikan yang holistik. Ada 5 tahap untuk mencapai pendidikan yang demikian:

Pertama, rebutlah hati anak. Pendidikan yang terbaik ala Alkitab adalah merebut hati dan menggembalakan anak2 dengan mentoring karunia karunia mereka.

Kedua, berilah dukungan. Dukungan bukan hanya pengajaran kognitif (ilmu dan otak saja), tetapi juga (dan terutama) emosiona dan spiritual.

Ketiga, bangun indentitas positif anak. Problem terbesar anak itu adalah menemukan gambar diri atau identitas diri. Mereka seperti kertas putih yang bisa diisi oleh apa saja. Karena itu pastikan bahwa masa masa usia emas mereka (0-6 dan 7-12 serta 13-18) adalah saat penting dimana gambar diri diletakkan dan ditemukan, melalui peraturan, pengalaman dan panggilan.

Keempat, kembangkan kompetensi sosialnya. Kemampuan anak bersaing dan meraih sukses bagi hidupnya itu sangat ditentukan oleh kemampuan adaptasi atau kompetansi sosialnya. Itulah yang didunia pendidikan disebut sebagai soft skill, yakni ketrampilan olah hidup dalam berinteraksi dengan orang lain atau komunitas sosialnya.

Kelima, membangun karakter. Karakter adalah bentukan diri yang panjang dari berbagai pengajaran dan pengalaman hidup. Jurus 3 N perlu juga diajarkan kepada anak anak kita, yakni: Ndelengi, Niteni dan Nambahi.. itulah pendidikan karakter yang perlu kita latihkan kepada anak anak kita. Jadi, sekali lagi mendidik anak untuk kreatif dan siap menatang masa depan, diperlukan keseriusan orang tua dan kerjasama dengan komunitasnya. Amin. Pdt. Timotius Adhi Dharma, M. Si.

Petugas Ibadah Raya Minggu, 29 Mei 2016, 07.00

Pengkhotbah : Teguh Nugroho, S.Th
Liturgos : Rahel Dita
Singer : Krista, Priska
Opr Lcd : Franky
Doa Syafaat : Ibu Peni
Kolektan : Komsel Yabok
Penerima Tamu : Komsel Tigris
Tema : "Bhineka Tunggal Ika" Roma 3:8-9

 

Petugas Sekolah Minggu, 22 Mei 2016 07.00

Kelas Besar : Cahyo Gunarto
Kelas Kecil : Cahyo Gunarto
Kelas Balita : Turyani
Pendamping : Hariyani
Pemusik : Turyani

Persekutuan Doa Puasa Pujian & Penyembahan. Senin, 23 Mei 2016, 19.00

Liturgos : Priska
Pemusik : Satria Agung
Tempat : balkon

Komsel, Kamis, 26 Mei 2016, 19.00

Tigris : Friska Dewi
Efrat : Braham
Pison : Lydia Devianti
Yabok : Parmadi
Getsemani : Cahyo Gunarto
Pniel : Hendro
Siloam : Endang


Ibadah Komisi Pemuda, Jumat, 27 Mei 2016 19.00

F.T. : Cahyo Gunarto
Liturgos : Braham
Pemusik : Piter
tempat : Gereja

Ibadah Komisi Remaja, Jumat, 27 Mei 2016, 19.00

F.T. : Cahyo Gunarto
Liturgos : Braham
Pemusik : Piter
tempat : Gereja

Ibadah Komisi Wanita, Minggu, 22 Mei 2016, 19.00

F.T. : Lidia Peni
Liturgos : Turyati
Pemusik : Krista
tempat : Gereja

 

Pengumuman

  • Mulai tanggal 22-30 Mei 2016 Bp. Pdm. Iwan Firman W., M.Th melakukan perjalanan napak tilas misi di Papua, mohon dukungan doa.
  • Dalam beberapa waktu ini, kami mohon jemaat untuk lebih khusuk berdoa untuk perlindungan atas Hamba Tuhan, Pengurus dan seluruh Jemaat dari serangan Roh Jahat. Disarankan setiap hari berdoa peperangan rohani.
  • OAS Mei 2016 edisi Pentakosta sudah bisa dipesan di Ibu Turyani
  • Hamba Tuhan, segenap Pengurus dan Jemaat menyampaikan ikut berbela sungkawa atas meninggalnya mertua dari Ibu Satipah, kiranya Damai Sejahtera dari Allah yang melebihi segala akal manusia senantiasa menyertai keluarga yang ditinggalkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar